makalah Anatomi Tumbuhan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anatomi
tumbuhan atau fitotomi merupakan analogi dari anatomi manusia dan
hewan. Walaupun secara prinsip kajian yang dilakukan adalah melihat
keseluruhan fisik sebagai bagian-bagian yang secara fungsional berbeda,
anatomi tumbuhan menggunakan pendekatan metode yang berbeda dari anatomi
hewan. Organ tumbuhan terekspos dari luar, sehingga umumnya tidak perlu
dilakukan “pembedahan”. Anatomi tumbuhan biasanya dibagi menjadi tiga
bagian berdasarkan heirarki dalam kehidupan, yaitu:
1. Sitologi,
mempelajari struktur dan fungsi sel serta organel-organel di dalamnya,
proses kehidupan dalam sel, serta hubungan antara satu sel dengan sel
yang lainnya
2. Histologi, mempelajari struktur dan fungsi jaringan berdasarkan bentuk dan peran sel penyusunnya, dan
3. Organologi, mempelajari struktur dan fungsi organ berdasarkan jaringan-jaringan penyusunnya.
Sel-sel
penyusun tubuh tumbuhan yang berasal dari pembelahan sel embrional akan
berdiferensiasi menjadi bermacam-macam susunan yang selanjutnya disebut
jaringan. Jaringan merupakan kelompok sel-sel yang mempunyai asal,
struktur, dan fungsi yang sama. Pengelompokkan jaringan tubuh tumbuhan
didasarkan atas letaknya pada tubuh, tipe selnya, fungsinya, asalnya,
dan tingkat perkembangannya. Salah satu jaringan yang menyusun tubuh
tumbuhan adalah jaringan pelindung.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Anatomi Tumbuhan
Anatomi
tumbuhan adalah kajian tentang letak dan fungsi organ dalam pada
tumbuh-tumbuhan (Estiti, 1995). Sutrian (2004) menyatakan bahwa anatomi
tumbuhan mengkaji tentang susunan dan bentuk-bentuk bagian dalam
organ-organ tumbuhan.
Salah
satu sasaran anatomi adalah untuk memahami fungsi struktur. Anatomi
tumbuhan mula-mula membahas fungsi tumbuhan yang dinamis dan disertai
pemahaman mengenai sel dan jaringan.
B. Tubuh Tumbuhan
Tubuh multiseluler suatutumbuhan berbiji merupakan hasil spesialisasi evolusioner dalam waktu yang panjang. Spesialisasi ini menyebabkan perbedaan secara morfologis, fisiologis antara berbagai bagian tubuh tumbuhan. Pada dasarnya tubuh tumbuha terbagi menjadi: daun, batang dan akar.
1. DAUN
Daun merupakan salah satu organ tumbuhan yang tumbuh dari batang, umumnya berwarna hijau (mengandung klorofil) dan terutama berfungsi sebagai penangkap energi dari cahaya matahari melalui fotosintesis. Daun merupakan organ terpenting bagi tumbuhan dalam melangsungkan hidupnya karena tumbuhan adalah organisme autotrof obligat, ia harus memasok kebutuhan energinya sendiri melalui konversi energi cahaya menjadi energi kimia
Fungsi
· Tempat terjadinya fotosintesis.
pada
tumbuhan dikotil, terjadinya fotosintesis di jaringan parenkim
palisade. sedangkan pada tumbuhan monokotil, fotosintesis terjadi pada
jaringan spons.
· Sebagai organ pernapasan.
Di daun terdapat stomata yang befungsi sebagai organ respirasi (lihat keterangan di bawah pada Anatomi Daun).
Anatomi
a. Epidermis
Epidermis pada daun merupakan lapisan sel hidup terluar. Jaringan ini terbagi menjadi epidermis atas dan epidermis bawah, berfungsi melindungi jaringan yang terdapat di bawahnya.b. Jaringan mesofil
Jaringan Tiang, jaringan ini mengandung banyak kloroplas yang berfungsi dalam proses pembuatan makananc. Jaringan bunga karang
Disebut juga jaringan spons karena lebih berongga bila dibandingkan dengan jaringan palisade, berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan makanan.d. Berkas pembuluh angkut
Terdiri dari xilem atau pembuluh kayu dan floem atau pembuluh tapis, pada tumbuhan dikotil keduanya dipisahkan oleh kambium.Pada akar, Xilem berfungsi mengangkut air dan mineral menuju daun. Pada batang, xilem berfungsi sebagai sponsor penegak tumbuhan
Floem berfungsi mentransfor hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan
e. Stomata
Stoma (jamak: stomata) berfungsi sebagai organ respirasi. Stoma mengambil CO2 dari udara untuk dijadikan bahan fotosintesis, mengeluarkan O2 sebagai hasil fotosintesis. Stoma ibarat hidung kita dimana stoma mengambil CO2 dari udara dan mengeluarkan O2, sedangkan hidung mengambil O2 dan mengeluarkan CO2. Stoma terletak di epidermis bawah. Selain stoma, tumbuhan tingkat tinggi juga bernafas melalui lentisel yang terletak pada batang.
2. STRUKTUR BATANG
Batang
dapat diumpamakan sebagai sumbu tubuh tumbuhan. Bagian ini umumnya
tumbuh di atas tanah. Arah tumbuh batang tumbuhan menuju sinar matahari.
Umumnya batang bercabang, tetapi pada tumbuhan tertentu batangnya tidak
memiliki cabang seperti pada tumbuhan pisang, kelapa, dan pepaya.
Struktur batang terdiri atas epidermis, korteks, endodermis, dan
silinder pusat (stele). Silinder pusat pada batang ini terdiri atas
beberapa jaringan yaitu empulur, perikardium, dan berkas pengangkut
yaitu xilem dan floem. Untuk lebih jelasnya akan kamu pelajari saat
duduk di bangku SMP kelas VIII. Batang tumbuhan dapat dikelompokkan
menjadi tiga jenis, yaitu batang berkayu, batang rumput, dan batang
basah. Perhatikan gambar di bawah ini!
Batang berkayu memiliki kambium. Kambium
mengalami dua arah pertumbuhan, yaitu ke arah dalam dan ke arah luar.
Ke arah dalam, kambium membentuk kayu, sedangkan ke arah luar membentuk
kulit. Karena pertumbuhan kambium inilah batang tumbuhan bertambah
besar. Contoh tumbuhan yang memiliki batang jenis ini, antara lain,
jati, mangga, dan mranti.Tumbuhan batang rumput memiliki ruas-ruas dan
umumnya berongga. Batang jenis ini mudah patah dan tumbuhannya tidak
sebesar batang berkayu. Misalnya, tanaman padi, jagung, dan rumput.
Tumbuhan batang basah memiliki batang yang lunak dan berair. Misalnya,
tumbuhan bayam dan patah tulang.
2. Fungsi Batang
Umumnya,
warna batang muda adalah hijau muda, sedangkan warna batang yang telah
tua adalah kecokelat-cokelatan. Bagi tumbuhan, batang memiliki beberapa
kegunaan, antara lain sebagai penopang, pengangkut air dan zat-zat
makanan, penyimpan makanan cadangan, serta sebagai alat
perkembangbiakan.
a. Penopang.
Fungsi utama batang adalah menjaga
agar tumbuhan tetap tegak dan menjadikan daun sedekat mungkin dengan
sumber cahaya (khususnya matahari). Batang tumbuh makin tinggi atau
makin panjang. Hal ini menyebabkan daun yang tumbuh pada batang makin
mudah mendapatkan cahaya. Pengaruh cahaya pada tumbuhan akan kamu
pelajari di kelas lima.
b. Pengangkut.
Batang
berguna sebagai pengangkut air dan mineral dari akar ke daun. Selain
itu, batang berperan penting dalam proses pengangkutan zat-zat makanan
dari daun ke seluruh bagian tumbuhan.
c. Penyimpan.
Pada
beberapa tumbuhan, batang berfungsi sebagai penyimpan makanan cadangan.
Misalnya, batang pada tumbuhan sagu. Makanan cadangan disini juga bisa
berwujud air, Misalnya, pada tumbuhan tebu dan kaktus. Makanan cadangan
ini akan digunakan saat diperlukan.
d. Alat perkembangbiakan.
Batang
juga berfungsi sebagai alat perkembangbiakan vegetatif. Hampir semua
pertumbuhan vegetatif, baik secara alami maupun buatan, menggunakan
batang. Tentang perkembangbiakan ini akan kamu pelajari lebih lanjut di
kelas VI.
Bagi manusia, batang
tumbuhan yang membentuk kayu dapat dimanfaatkan, antara lain, untuk
membuat perabot rumah tangga, contohnya batang pohon jati; untuk bahan
makanan, contohnya sagu, asparagus; untuk bahan industri, contohnya tebu
dan bambu.
3. AKAR
• Inti Akar. Inti akar terdiri atas pembuluh kayu dan pembuluh tapis. Pembuluh kayu berfungsi mengangkut air dari akar ke daun. Pembuluh tapis berfungsi mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan.
• Rambut Akar.
Rambut akar atau
bulubulu akar berbentuk serabut halus. Rambut akar terletak di dinding
luar akar. Fungsi rambut akar adalah mencari jalan di antara butiran
tanah. Hal inilah yang menyebabkan akar dapat menembus masuk ke dalam
tanah. Selain itu, rambut akar juga berfungsi menyerap air dari dalam
tanah.
• Tudung Akar. Tudung akar terletak di ujung akar. Bagian ini melindungi akar saat menembus tanah.
Akar dikelompokkan menjadi dua, yaitu
akar serabut dan akar tunggang. Bagaimanakah ciri-ciri akar serabut dan
akar tunggang? Untuk lebih jelasnya, pelajarilah materi berikut ini
dengan saksama!
1. Akar Serabut
Akar
serabut berbentuk seperti serabut. Ukuran akar serabut relatif kecil,
tumbuh di pangkal batang, dan besarnya hampir sama. Akar semacam ini
dimiliki oleh tumbuhan berkeping satu (monokotil). Misalnya kelapa,
rumput, padi, jagung, dan tumbuhan hasil mencangkok.
2. Akar Tunggang
Akar
tunggang adalah akar yang terdiri atas satu akar besar yang merupakan
kelanjutan batang, sedangkan akar-akar yang lain merupakan cabang dari
akar utama. Perbedaan antara akar utama dan akar cabang sangat nyata.
Jenis akar ini dimiliki oleh tumbuhan berkeping dua (dikotil). Misalnya,
kedelai, mangga, jeruk, dan melinjo. Ada beberapa akar khusus yang
hanya terdapat pada tumbuhan tertentu, antara lain, akar isap, contohnya
akar benalu; akar tunjang, contohnya akar pandan; akar lekat, contohnya
akar sirih; akar gantung, contohnya akar pohon beringin; akar napas,
contohnya akar pohon kayu api.
Akar
merupan bagian tumbuhan yang arah tumbuhnya ke dalam tanah. Oleh karena
itu, umumnya akar berada di dalam tanah. Akar biasanya berwarna
keputih-putihan atau kekuning-kuningan. Bentuk akar sebagian besar
meruncing pada ujungnya. Bentuk runcing memudahkan akar menembus tanah.
Secara umum, akar memiliki beberapa bagian utama. Bagian-bagian tersebut
adalah inti akar, rambut akar, dan tudung akar.
Fungsi Akar
Bagi
tumbuhan akar memiliki beberapa kegunaan, antara lain, untuk menyerap
air dan zat hara, untuk menunjang berdirinya tumbuhan, serta untuk
menyimpan cadangan makanan.
a. Menyerap air dan zat hara (mineral).
Tumbuhan
memerlukan air dan zat hara untuk kelangsungan hidupnya. Untuk
memperoleh kebutuhannya tersebut, tumbuhan menyerapnya dari dalam tanah
dengan menggunakan akar. Oleh karena itu, sering dijumpai akar tumbuh
memanjang menuju sumber yang banyak mengandung air.
b. Menunjang berdirinya tumbuhan.
Akar
yang tertancap ke dalam tanah berfungsi seperti pondasi bangunan. Akar
membuat tumbuhan dapat berdiri kokoh di atas tanah. Oleh karena itu,
tumbuhan dapat bertahan dari terjangan angin kencang dan hujan deras.
c. Sebagai alat pernapasan.
Selain
menyerap air dan zat hara, akar juga menyerap udara dari dalam tanah.
Hal ini mungkin dilakukan karena pada tanah terdapat pori-pori. Melalui
pori-pori tersebut akar tumbuhan memperoleh udara dari dalam tanah.
d. Sebagai penyimpan makanan cadangan.
Pada
tumbuhan tertentu, seperti ubi dan bengkoang, akar digunakan sebagai
tempat menyimpan makanan cadangan. Biasanya, akar pada tumbuhan tersebut
akan membesar seiring banyaknya makanan cadangan yang tersimpan.
Makanan cadangan ini digunakan saat menghadapi musim kemarau atau ketika
kesulitan mencari sumber makanan.
Manusia
juga sering menggunakan akar tumbuhan untuk keperluan hidupnya.
Misalnya, sebagai sumber makanan, contohnya ubi kayu, ubi jalar, dan
wortel; sebagai bahan obat-obatan, contohnya jahe, kunyit, dan akar
pepaya; sebagai parfum, contohnya akar bit; sebagai bumbu, contohnya
jahe, kunyit, dan laos.
C. Sistem Jaringan pada Tumbuhan
Unit
terkecil tumbuhan adalah sel, kumpulan sel disebut jaringan. Jaringan
yang terdiri atas sel-sel yang sama bentuk dan fungsinya disebut
jaringan sederhana; sedangkan jaringan yang terdiri atas lebih dari satu
macam sel namun asalnya sama disebut jaringan kompleks atau jaringan
majemuk (Estiti, 1995).
Dalam tahun 1875, Sachs membagi jaringan dalam tiga sistem, yakni
- sistem dermal,
- sistem jaringan pembuluh, dan
- sistem jaringan dasar.
Sistem
dermal terdiri atas epidermis, yang merupakan pelindung pertama
(primer) untuk bagian luar tubuh tumbuhan, dan periderm, yang
menggantikan epidermis pada tumbuhan yang mengalami pertumbuhan
sekunder. Sistem jaringan pembuluh, terdiri atas xylem, yang mengangkut
air dan garam tanah, dan floem, yang mengangkut hasil fotosintesis.
Sistem jaringan dasar merupakan jaringan yang membentuk dasar bagi
tumbuhan namun sekaligus juga menunjukkan spesialisasi. Jaringan dasar
utama adalah parenkim dengan semua variasinya; kolenkim, yakni jaringan
berdinding tebal dan selnya tetap hidup; dan sklerenkim, yakni jaringan
pengokoh utama dengan dinding tebal, keras dan seringkali terlignifikasi
(berkayu) dengan sel yang biasanya mati (Estiti, 1995).
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Jaringan
pelindung terdiri dari epidermis, exodermis, endodermis dan gabus.
Epidermis merupakan lapisan luar dari tubuh tumbuhan sebelum melakukan
penebalan sekunder, berasal dari protoderm. Jaringan pelindung yang
berasal dari jaringan dasar dinamakan hipodermis. Sel epidermis
dapat berbentuk khusus berbeda dengan sel-sel epidermis tetangganya,
misalnya sel silica, sel gabus, sel kipas, litokis, stoma dan trikoma.
Gabus terjadi dari hasil pembelahan kambium gabus yang merupakan
meristem sekunder. Gabus luka adalah lapisan sel-sel bergabus yang menutup luka pada pucuk tumbuhan.
B. Saran
Dalam
mempelajari anatomi tumbuhan, mahasiswa perlu memperhatikan 3 hal
penting yaitu sel, jaringan dan organ pada tumbuhan agar pemahaman
konsep tentang tumbuhan dapat lebih optimal dan mampu menjadi
pengetahuan lanjutan setelah morfologi tumbuhan dalam memahami
konsep-konsep dalam ilmu fisiologi dan ekologi tumbuhan kelak.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell A. N., 2004. Biologi Jilid 2, Erlangga. Jakarta.
Fahn A., 1995. Anatomi Tumbuhan, UGM Press, Yogyakarta.
Soerodikoesoemo W. dan Santosa S. W., 1987. Anatomi Tumbuhan, Karunika UT,
Jakarta.
Tjitrosoepomo G., 2005. Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta), UGM Press,
Yogyakarta.
0 komentar:
Post a Comment