genetika populasi
Genetika Populasi
Populasi Mendel
- Populasi mendel : terdiri atas
sekelompok individu yang berkembang biak secara seksual dan bersilang secara
acak
- Populasi mendel mewariskan alelnya
dari satu generasi ke generasi berikutnya menurut hukum segregasi dan hukum
pengelompokan bebas.
Populasi genetik
Struktur genetik sebuah populasi
Populasi adalah sekumpulan species yang
sama yang dapat melakukan perkawinan (interbreed)
Struktur genetik adalah
Allel
Genotype
Pola variasi genetik dalam sebuah
populasi berubah dalam struktur genetik dan waktu
Gene pool
Populasi juga
dapat dikatakan sebagai kumpulan individu yang membentuk suatu genepool.
1.
Genepool adalah total keseluruhan gen yang ada dalam gamet dari
suatu populasi tertentu.
2.
Individu dalam populasi datang dan pergi tetapi gen-gennya tetap
ada sepanjang waktu.
3.
Gen-gen diatur kembali dari generasi ke generasi karena
pemisahan, pengelompokan bebas dan pindah silang antara kromosom homolog.
Pendugaan frekuensi gen (alel) dan
frekeunsi genotipe.
1. Misalnya
suatu populasi yang banyak anggotanya N, dijumpai tiga genotipe untuk satu gen dengan
dua alel yaitu genotipe A1A1, A1A2, A2A2, yang masing-masing sebanyak D, H, dan
R individu, dimana D + H + R = N.
1.
Frekuensi alel A1 dan A2 adalah :
F(A1)
= (2D + H)/2N = (D + 0.5H)/N
F(A2)
= (H + 2R)/2N = (0.5H + R)/N
3. Frekuensi
genotipe adalah:
F(A1A1)
= D/N,
F(A1A2)
= H/N dan
F(A2A2)
= R/N
4. Ada
satu kantong biji kedelai:
200
bibit
albino
(gg)
800
bibit hijau-kuning (Gg)
1.000
bibit hijau
(GG)
Frekuensi alel ditentukan sebagai
berikut:
1.
Frekuensi alel G = [1000 + ½(800)] / 2000 = 0,7
2.
Frekuensi alel g = [200 + ½(800)] / 2000 = 0,3
Jika p = frekuensi G (alel dominan),
dan q adalah frekuensi g (alel resesif),
maka p+q = 1 sehingga 0,7 + 0,3 = 1
Frekuensi genotype
1. Frekuensi
GG = 1000/2000 = 0,5
1.
Frekuensi Gg = 800/2000 = 0,4
2.
Frekuensi gg = 200/2000 = 0,1
3.
Frekunsi G = 0,5 + 0,4/2 = 0,7
4.
Frekunsi g = 0,1 + 0,4/2 = 0,3
Contoh Perhitungan struktur genetik
Frekuensi genotype
Bunga putih 200
Bunga pink 500
Bunga merah 300
total = 1000 bunga
Frekuensi genotype:
200/1000 = 0.2 rr
500/1000 = 0.5 Rr
300/1000 = 0.3 RR
Frekuensi allele
200rr=400r
500 Rr = 500 r, 500 R
300 RR = 600 R
Total 2000 alel
Frekuensi allele:
900/2000 = 0.45 r
1100/2000 = 0.55 R
Keseimbangan Hardy-Weinberg
1. Pada
organisme diploid dengan ukuran populasi yang besar, jika frekuensi alel A1
sama dengan P dan frekuensi alel A2 sama dengan Q, dimana P + Q = 1.
1.
Setelah satu generasi berkawin acak, maka frekuensi
genotipe akan tetap tidak berubah dari generasi ke generasi.
2.
Kawin acak adalah setiap tetua akan menyumbangkan gamet
ke dalam populasi dengan jumlah yang sama, dan masing-masing gamet secara acak
akan bertemu dengan setiap gamet lainnya,
Syarat yang harus dipenuhi agar
prinsip HW tercapai
1.
Populasi harus besar
2.
Sistem reproduksi organisme seksual
3.
Perkawinan acak dalam populasi
4.
Mutasi tidak ada/diabaikan
5.
Tidak ada seleksi
6.
Tidak ada migrasi
7.
Tidak ada genetik drift
Aplikasi Hukum HW
1. Dengan
hukum HW memudahkan kita untuk menentukan apakah asumsi di atas terpenuhi dan
apakah suatu populasi berada dalam kesimbangan yang stabil frekuensinya. Dengan
membandingkan frekuensi alel dalam populasi pada lokasi berbeda, kita dapat
menentukan apakah terjadi penyimpangan dari keseimbangan.
Secara sederhana keseimbangan HW
dapat dituliskan dengan :
(p+q)2 = 1
p2 + 2pq +q2 =1
Gamet jantan
|
|||
C=p =0,7
|
c=q=0,3
|
||
Gamet betina
|
C=p =0,7
|
CC=p2=0,49
|
Cc=pq=0,21
|
c=q=0,3
|
Cc=pq=0,21
|
Cc=q2=0,09
|
(p+q)2 = p2 + 2pq +q2 =1
(0,7CC + 0,3cc)2 = 0,49CC + 0,42Cc +
0,09cc = 1
1. Contoh
: Di suatu desa yang berpenduduk 420 orang, dijumpai 137 prgang bergolongan
darah A, 196 orang bergolongan darah AB, dan 87 orang bergolongan darah B.
hitung berapa frekuensi alel A dan frekuensi alel B, hitung masing–masing
genotipe golongan darah jika populasi tersebut berada dalam keseimbangan Hardy
Weinberg.
1.
Jawab: Frekuensi (A) = (137 +1/2(196)) / 420 = 0.56
– Frekuensi
(B) = 1 – 0.56 = 0.44
a. Pada
keadaan keseimbangan Hardy Weinberg, maka proporsi masing-masing genotype
adalah :
b. Proporsi
AA : (0.56)2 =0.314 atau 0.314 x 420 = 132
c. Proporsi
AB : 2(0.56)(0.44) = 0.493 atau 0.493 x 420 = 207
d. Proporsi
BB : (0.44)2 = 0.193 atau 0.193 x 420 = 81
Genotipe
|
Yang diamati (O)
|
Yang diharapkan (E)
|
(O-E)2/E
|
AA
|
137
|
132
|
0.189
|
AB
|
196
|
207
|
0.584
|
BB
|
87
|
81
|
0.444
|
X2 = 1.217
|
HW dan alel ganda
1. Dalam
individu diploid hanya ada 2 alel, tetapi jika ada tiga alel dalam populasi;
yaitu a, a1, dan a2. individu-individu dalam populasi dapat aa, aa1,a1a1,
a1a2,a2a2.
1.
Dalam populasi tersebut kita dapat menggunakan simbol
p
=a
q
=a1
r
= a2
3. Jumlah
frekuensi ini harus = 1, yaitu :
p
+ q + r = 1. distribusi genotipenya adalah
(p+q+r)2 =
1
p2 + 2pq+q2+2pr+2qr+r2 =1
Misalnya : dalam populasi yang kawin
acak, frekuensi alel C=0,3; cch=0,6; c=0,1. berapa frekuensi genotipenya?
A. Homozigot
CC
=p2 = (0,3)2 = 0.09
cchcch
= q2 =(0,6)2 = 0,36
cc = r2 = (0,1)2 =
0,01
B. Heterozigot:
Ccch = 2pq=2(0,3x0,6) =
0,36
Cc =
2pr= 2(0,3 x0,1) = 0,06
cchc = 2qr =
2(0,6x0,1) = 0,12
0,09+0,36+0.01+0,36+0,06+0,12 = 1
PERUBAHAN FREKUENSI ALEL
Keseimbangan populasi dapat berubah
apabila dengan frekuensi alel berubah. Frekuensi alel dari satu generasi ke generasi
dapat berubah akibat pengaruh:
1. Seleksi
2.
Migrasi
3.
Mutasi
4. Genetik
drift.
Seleksi
Merupakan kekuatan utama yang
mempengaruhi frekuensi alel untuk menimbulkan perubahan dalam populasi.
Seleksi dapat dibagi dua kategori,
yaitu:
1) Alami – keadaan lingkungan
menentukan dapat hidupnya individu atai individu-individu yang akan mempunyai
keturunan lebih sedikit dari rata-rata,
2) Buatan- dilakukan oleh manusia
dalm memilih individu-individu yang akan disilangkan atau dibuang.
Mutasi
Mutasi terus menerus dari suatu alel
mengubah frekuensi alel secara lambat ke arah alel mutan. Mutasi biasanya dari
dominan menjadi resesif, yaitu A-------a, sehingga frekuensi A dalam populasi
berkurang sedikit dan sebaliknya frekuensi alel a bertambah.
Laju mutasi normal sekitar 10-4
samapi10-6 tiap lokus, pertambahan yang besar dari frekuensi alel a akan
membutuhkan ribuan generasi.
Migrasi
Migrasi merupakan perpindahan
individu atau gen baru ke dalam suatu populasi atau keluarnya suatu individu
atau gen dari suatu populasi.
Migrasi (aliran gen) erat kaitannya
dengan transformasi informasi genetik.
Transfor polen
Trandfor propagul
Sistem perkawinan
Sistem perkawinan tanaman dapat
dibagi dua, ada yang menyerbuk silang dan ada yang menyerbuk sendiri. Sistem
perkawinan ini akan mempengaruhi struktur genotype populasi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
perkawinan tanaman adalah kerapatan populasi, fenologi pembungaan, tingkah laku
polen vektor dan sebagainya.
Tanaman yang menyerbuk sendiri
cenderung alelnya homozigot, untuk tanaman tahunan alel homozigot kurang baik
karena tanaman harus mampu beradaptasi pada kondisi berbagai lingkungan.
Genetik drift
Genetik drift (hayutan genetik)
adalah perubahan secara acak frekuensi alel dalam suatu populasi dari satu
generasi ke generasi berikutnya yang disebabkan ukuran populasi yang kecil.
1.
Penghayutan genetik disebabkan karena ukuran populasi yang
kecil, dan juga karena penyimpangan dari perkawinan secara kebetulan yang
kadang-kadang disebut kesalahan pengambilan contoh.
2.
Apabila satu pasang alel Aa terdapat pada semua individu dari
populasi perkawinan yang kecil, kita biasanya mengharapkan nisbah 1 : 2 : 1
pada keturuanannya.
0 komentar:
Post a Comment